Iklan

Minggu, 30 April 2017

POST MENOPAUSE

BAB I

PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang

     Setelah lahir kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa yaitu bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium dan masa senium. Masing-masing masa itu mempunyai kekhususan, karena itu gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat dikatakan khas karena merupakan penyimpangan dari faal yang khas pula dari masa yang bersangkutan.

     Siklus kehidupan seorang wanita normal akan melewati masa klimakterium yaitu masa peralihan dari fase reproduksi menuju fase tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokronologi dari ovarium.

    Dalam perjalanan hidupnya seoarng wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun, mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon estrogen. Sistem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam mengeluarkan hormonnya. Kemunduran pada kelenjar tiroid dengan hormon tiroksin untuk metabolisme umum dan kemunduran kelenjar paratiroid yang mengatur metabolisme kalsium. Terdapat peningkatan hormon FSH dan LH. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan pada fisik dan psikis.

    Menopause merupakan berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut perubahan kehidupan.

     B.     Rumusan Masalah
Bagaimana tahapan-tahapan mencapai masa Post Menopause

     C.     Tujuan
1.      Mengetahui apa itu masa post menopause.
2.      Mengetahui tahapan wanita mencapai masa post menopause.
3.      Mengetahui karakteristik reproduksi wanita post menopause.
4.      Mengetahui cara pencegahan untuk mengurangi pendarahan pada masa post menopause.


BAB II

PEMBAHASAN

     A.      Pengertian Post Menopause

      Post menopause adalah perdarahan yang terjadi setelah menopause, dalam waktu 3 sampai 5 tahun setelah mentruasi terakhir. Oleh karena itu masa Post Menopause berbeda-beda pada masing-masing individu.

     Ada dua tahap terhadap terjadinya menopause. Perimenopause, biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menopause, ketika ovarium memproduksi estrogen secara bertahap mulai mengurang. Perimenopause berlangsung sampai menopause, yaitu titik ketika ovarium berhenti melepaskan telur. Dalam satu sampai dua tahun saat perimenopause, penurunan estrogen akan semakin cepat.

     Menopause adalah titik ketika sudah setahun seorang wanita tidak memiliki periode menstruasi. Pada tahap ini, ovarium telah berhenti melepaskan telur dan berhenti menghasilkan sebagian besar estrogen mereka.

  Postmenopause, ini adalah tahun-tahun setelah menopause. Selama tahap ini, terdapat risiko kesehatan yang berkaitan dengan hilangnya estrogen seiring dengan meningkatnya usia perempuan.

      B.      Gejala dan Penyebab Post Menopause

    Gejala Post Menopause, Ovarium Post menopause berukuran kecil dan tidak berisi folikel. Penampakan ovarium pasca menopause bersamaan dengan observasi terhadap tindakan ooforektomi yang berhubungan dengan gejala-gejala menopause, membuktikan teori yang sesungguhnya bahwa deplesi folikel bertanggung jawab atas terjadinya menopause.

       Perdarahan postmenopause dapat berasal dari berbagai bagian dari sistem reproduksi. Pendarahan dari sistem reproduksi, ini dapat terjadi oleh beberapa sebab  :
1.      Kanker endometrium
2.      Endometrium polip
3.      Kanker serviks
4.      Lesi serviks
5.      Tumor rahim
6.      Kanker ovarium, dll
Pendarahan dari vagina dapat terjadi karena ketika berhenti sekresi estrogen, vagina mengering dan dapat mengurangi (atrofi). Ini adalah penyebab paling umum dari perdarahan dari saluran reproduksi yang lebih rendah.

      Banyak wanita mengalami perdarahan postmenopause. Namun, perdarahan postmenopause tidak normal. Karena bisa jadi merupakan gejala kondisi medis serius. Sekitar 5-10% dari perdarahan postmenopause disebabkan kanker endometrium atau prekursor-nya. hyperplasia uterus, pertumbuhan abnormal sel-sel rahim, dapat menjadi pelopor untuk kanker.

      USG probe vagina semakin banyak digunakan lebih dari biopsi endometrium untuk menilai wanita dengan perdarahan postmenopause. USG vagina mengukur ketebalan endometrium. Ketika garis endometrium kurang dari 0,2 di (5 mm) tebal, kemungkinan kanker kurang dari 1%.



      C.      Pencegahan

   perdarahan postmenopause bukan merupakan gangguan  yang dapat dicegah. Namun, mempertahankan berat badan yang sehat akan mengurangi kemungkinan itu terjadi. Perawatan untuk pendarahan pasca-menopause akan dibuat berdasarkan penyebabnya.
Endometrium yang menipis dapat diobati dengan obat-obatan yang memperbanyak hormon estrogen dalam tubuh. Obat dapat berbentuk gel atau krim oles (digunakan pada vagina pasien), tablet, pil, atau patch (semacam koyo khusus).





BAB III

PENUTUP


       A.    KESIMPULAN

1.      Post menopause adalah perdarahan yang terjadi setelah menopause, dalam waktu 3 sampai 5 tahun setelah mentruasi terakhir.
2.      Postmenopause, adalah tahun-tahun setelah menopause.
3.      Ovarium disaat Post menopause berukuran kecil dan tidak berisi folikel.
4.      Pendarahan dari vagina dapat terjadi karena ketika berhenti sekresi estrogen, vagina mengering dan dapat mengurangi (atrofi).

      B.     SARAN
        mempertahankan berat badan yang sehat akan mengurangi kemungkinan pendarahan Post
    Menopause. diobati dengan obat-obatan yang memperbanyak hormon estrogen dalam tubuh.





DAFTAR PUSTAKA






http://infosehatbugar.com/762/menopause-adalah-mengenal-arti-dan-penyebab-menopause.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar