Iklan

Sabtu, 29 April 2017

ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA SERTA PROSES LAKTASI




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Banyak kesulitan dan hambatan yang  kami hadapi dalam membuat tugas kelompok ini, tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan  dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan segala pemikiran dalam makalah ini. Makalah kelompok kami masih belum cukup sempurna, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik guna kesempurnaan tugas ini dan kedepanya. Dan kami berharap makalah ini bermanfaat terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.


Daftar Isi


KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
Daftar  Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
Latar Belakang.......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5
A.    Anatomi dan Fisiologi Payudara................................................................. 5
a.       Anatomi payudara............................................................................... 5
b.      Fisiologi Payudara..............................................................................  7
B.     Proses Laktasi.......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................  9
A.    Penutup ................................................................................................... 9
B.     Saran ...................................................................................................... 9
C.     Daftar  Pustaka ........................................................................................ 10





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

        Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting pada bulan-bulan pertama kehidupan.
        Menjelang akhir kehamilan, kelenjar mamae Ibu berkembang penuh untuk menyusui, tetapi hanya beberapa mililiter cairan di sekresi setiap hari sampai setelah bayi di lahirkan cairan ini di namakan kolostrum.. Penting untuk diketahui oleh ibu-ibu supaya menyususi harus dilaksanakan berdasarkan permintaan/kebutuhan bayinya dan dilaksanakan secara teratur sepanjang hari baik pagi maupun malam hari.



BAB II

PEMBAHASAN

      A.    Anatomi dan Fisiologi Payudara

a.       Anatomi payudara
Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita. Payudara pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu. Payudara terletak di bawah kulit di atas otot dada, terletak pada fasia superfisialis di antara sternum dan aksila. Melebar dari iga kedua sampai iga ketujuh. Pada umumnya manusia mempunyai payudara yang beratnya ±200gr, saat hamil  ±600gr, saat menyusui  ±800gr. Namun berat dan ukuran disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik atau berat badan yang berlebih dan faktor lainya.
Payudara memiliki 3 bagian utama yaitu :
1.      Korpus mammae (badan payudara)
2.      Areola (bagian hitam di sekitar papilla)
3.      Papilla (puting payudara)

1.1  gambar anatomi dan fisiologi payudara
2.      Korpus payudara
Korpus terdiri dari jaringan kelenjar, ductus tubulus alveolus, jaringan ikat, lemak dan pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf.
Lobulus yaitu kumpulan alveolus. Korpus terdiri dari  15-25 lobus. Tiap lobus terdiri dari 20-40 lobulus. Dan tiap lobulus terdiri dari 10-100 alveolus. Alveolus yaitu unit terkecil yang memprodksi ASI. Asi disalurkan dari alveolus ke saluran kecil(ductulus), kemudian beberapa ductulus akan bergabung dan membentuk saluran yang lebih besar (ductus lactiferus), dan melebar ke sinus lactiferus, akhirnya menuju ke puting susu.

3.      Areola

1.2 gambar areola
      Areola merupakan area gelap kemerahan di sekitar puting payudara. Terdapat bulatan-bulatan kecil pada areola payudara yaitu kelenjar sebaceous atau yang dikenal dengan kelenjar Montgomery, yang berfungsi sebagai pelumas agar menjaga kelembapan area di sekitar puting saat diisap oleh bayi atau saat memompa payudara.

      4.      Papila
      Papila adalah bagian ujung pada payudara yang menonjol, yang berfungsi sebagai tempat pengeluaran asi. Puting susu bisa mengalami ereksi, yang disebabkan oleh respons taktil terhadap suhu dingin, baik pada pria ataupun wanita. Ereksi puting juga bisa terjadi saat timbulnya gairah seksual pada wanita dan pria, atau selama menyusui. Kedua hal tersebut disebabkan oleh pelepasan oksitosin.
Papila payudara pada tiap manusia berbeda bentuknya, berikut beberapa bentuk papila payudara.


1.3  bentuk papila payudara
b. Fisiologi Payudara

Fisiologi Payudara ini melibatkan fisiologi laktasi dimana payudara menjalankan perannya sebagai penghasil air susu. Ada 2 faktor yang terlibat dalam fisiologi laktasi, yaitu hormone prolaktin dan hormone oksitosin.
Hormon prolaktin dihasilkan oleh Adenohipofisis. Pada wanita bersalin, kelenjar susunya yang dirangsang oleh hormon prolaktin sehingga wanita tersebut mampu menghasilkan air susu untuk bayinya.
Hormon Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Selain itu, pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down reflek.


     B.     Proses Laktasi

      Laktasi adalah produksi, pengeluaran asi. Keduanya harus sama baiknya. Di  dalam bagan payudara terdapat bangun yang disebut alveolus, yang merupakan tempat dimana air susu diproduksi. Dari alveolus ini ASI disalurkan ke dalam saluran kecil (duktulus), dimana beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus). Di bawah areola, saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini mengalami pelebaran yang disebut sinus. Akhirnya semua saluran yang besar ini memusat ke dalam putting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat otot yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.

      Pengeluaran ASI dipengaruhi hormon-hormon, yaitu Hormon Prolaktin. Ketika bayi menyusu, payudara mengirimkan rangsangan ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu. Sel-sel  pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya.




1.4  gambar isapan bayi menghasilkan rangsangan pada papila payudara.

        Dan dipengaruhi Hormon Oksitosin. Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju payudara. Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi. Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Kadang-kadang, bahkan ASI mengalir hingga keluar payudara ketika bayi sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebut refleks pelepasan ASI.
       Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara. Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar. Suara tangis bayi, sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau bahkan ketika ibu memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar.



BAB III

PENUTUP


A.    kesimpulan
     Payudara wanita merupakan bagian yang penting karena fungsi utamanya yaitu memproduksi nutrisi bagi bayi (ASI). Secara anatomi payudara terdiri atas 3 bagian, corpus payudara, areola dan papila. Sedangkan secara fisiologis dapat diketahui bahwa payudara memproduksi ASI yang dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin. Dan Proses Laktasi diketahui fungsinya untuk produksi dan pengeluaran asi. dimana bayi nantinya akan mendapat asi yang merupakan sumber nutrisi terpenting.
B.     Saran
      Diharapkan mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi payudara, kelenjar dan hormon yang mempengaruhi, serta proses laktasinya.



Daftar Pustaka


Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar