Iklan

Sabtu, 29 April 2017

MENENTUKAN DEBIT ALIRAN AIR FISIKA KEBIDANAN

    
LAPORAN PRAKTIKUM 




      A.    Tujuan
       Agar mahasiswa dapat menemukan hubungan antara
1.      Debit aliran fluida dengan jari-jari pembuka
2.      Debit aliran fluida dengan tekanan fluida
3.      Debit aliran fluida dengan viskositas
     B.     Alat dan Bahan
1.      Bejana berpancuran
2.      Pembuluh karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
3.      Gelas ukur
4.      Stopwatch
5.      Air
6.      Sirup
     C.    Dasar Teori
Hukum Poiseuille
D =    Volume (ml)
           Waktu (sekon)

D = π r4 (P1-P2) / 8h L

Ket :
D = debit aliran = volume aliran/waktu
r  = jari-jari pembuluh
(P1 - P2) = selisih tekanan fluida
h = viskositas (kekentalan) fluida
L = panjang  pembuluh
Satuan viskositas = N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air = 1 mili pas
Viskositas darah = 1-3 mili pas
Dari Hukum Poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut :
1.      Debit berbanding  lurus dengan pangkat  empat  jari-jari pembuluh
2.      Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan  fluida
3.      Debit berbanding terbalik dengan viskositas fluida
4.      Debit berbanding terbalik dengan panjang  pembuluh

      D.    Prosedur percobaan
1.      Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
1.      Isi bejana berpancuran  dengan air sampai hampir penuh. Kmudian ukur air dalam bejana.
2.      Hubungkan pembuluh dengan jari-jari tertentu ke pancuran bejana, letakkan gelas ukur pada ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
3.      Buka pancuran bejana, bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch
4.      Setelah selang waktu tertentu (sebelum gelas ukur penuh), matikan stopwatch
5.      Amati dan catat  volume air yang tertampung dalam gelas ukur
6.      Ulangi kegiatan 1 sampai 5 diatas sebanyak 3 kali, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
7.      Catat data yang diperoleh

2.      Debit sebagai fungsi tekanan fluida
1.      Isi bejana berpancuran dengan air sampai hampir  penuh. Kemudian ukur air dalam bejana.
2.      Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh).
3.      Buka pancuran bejana, bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch.
4.      Selang waktu tertentu (sebelum gelas ukur penuh), matikan stopwatch.
5.      Amati dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur
6.      Ulangi kegiatan 1 sampai 5 diatas  sebanyak 3 kali, dengan mengganti-ganti letak bejana berpancuran.
7.      Catat data yang diperoleh
3.      Debit sebagai fungsi viskositas fluida
1.      Isi bejana dengan  air sampai hampir penuh. Kemudian ukur air dalam bejana.
2.      Jari-jari pembuluh tetap, bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch.
3.      Buka pancuran bejana, bersamaan dengan mengaktifkan stopwatch.
4.      Selang waktu tertentu (sebelum gelas ukur penuh), matikan stopwatch.
5.      Amati dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur
6.      Ulangi kegiatan 1 sampai 5 diatas sebanyak 3 kali, dengan menambahkan 50 ml sirup kedalam bejana pada percobaan kedua, dan 50 ml sirup lagi pada percobaan ketiga.
7.      Catat data yang diperoleh
           E.     Data percobaan
1.      Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
Diketahui :
Percobaan ke
Pembuluh
Waktu(sekon)
Volume(ml)
1
Kecil
70
1000
2
Sedang
48
1000
3
Besar
36
1000

2.      Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Diketahui :
Percobaan ke
Pembuluh
Waktu(sekon)
Letak
Volume (ml)
1
Sedang
32
Rendah
1000
2
Sedang
48
Sedang
1000
3
Sedang
61
Tinggi
1000

3.      Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Diketahui :
Percobaan ke
Pembuluh
Waktu (sekon)
Penambahan Sirup (ml)
Volume (ml)
1
Sedang
24
-
500
2
Sedang
27
50
500
3
Sedang
40
50
500





      F.     Analisis Data
      Rumus →   D =  Volume
    Waktu
1.      Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
1.      Pada pembuluh  kecil  1000  = 14,28  ml/s
   70
2.      Pada pembuluh  sedang  1000  = 20,83  ml/s
      48
3.      Pada pembuluh  besar  1000  = 27,78  ml/s
  36
2.      Debit sebagai fungsi tekanan fluida
1.      Pada letak yang rendah 1000  = 31,25  ml/s
     32
2.      Pada letak yang sedang 1000  = 20,83  ml/s
   48
3.      Pada letak yang tinggi  1000  = 16,39  ml/s
     61
3.      Debit sebagai fungsi viskositas fluida
1.      Tanpa penambahan sirup  500  = 20,83  ml/s
       24
2.      Dengan penambahan pertama 50ml sirup  500  = 18,52  ml/s
                     27
3.      Dengan penambahan kedua 50ml sirup  500  =  12,5  ml/s
      40
           G.    Kesimpulan
1.      Jari-jari pembuluh mempengaruhi debit air. Semakin besar jari-jari pembuluh maka tekanan pada air semakin kecil, sehingga semakin besar debit air. Dan sebaliknya, semakin kecil jari-jari pembuluh maka tekanan pada air semakin besar sehingga debit air yang mengalir akan kecil.
2.      Apabila salah satu ujung pembuluh letaknya lebih tinggi dari ujung lainya, maka zat cair akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Oleh sebab itu semakin tinggi letaknya, debit air akan semakin besar atau cepat. Dan sebaliknya, semakin rendah letaknya debit air akan semakin kecil atau lambat.
3.      Viskositas mempengaruhi debit air. Semakin tinggi viskositas suatu zat cair, maka semakin kecil debit air. Dan sebaliknya, semakin rendah viskositas suatu zat cair, maka semakin besar debit air.
        H.    Aplikasi Dalam Medis
Pada aliran darah, terdapat hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar debit darah , yang berarti makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Jika penampang pembuluh darah kecil/menyempit maka aliran darah ke berbagai organ akan terganggu. Dan semakin tinggi viskositas suatu darah maka semakin kecil debit darah.



Daftar Pustaka

Buku petunjuk praktikum Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan Universitas Respati Yogyakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar