Iklan

Minggu, 30 April 2017

PENGAPLIKASIAN TEORI OREM DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................     i
KATA PENGANTAR........................................................................................................      ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................    iii
BAB I   : Pendahuluan
                 1.1 Latar Belakang..............................................................................................   4
                 1.2 Tujuan...........................................................................................................  4
                 1.3 Manfaat.........................................................................................................  4
BAB II  : Pembahasan
2.1  Teori Dorothea E.Orem................................................................................     5
                 2.2 Langkah-langkah Proses Kebidanan menurut Orem.....................................        6
                 2.3 Pengaplikasian Teori Orem dalam Praktik Kebidanan .................................        8

BAB III:  Penutup
                 3.1 Kesimpulan..................................................................................................  10   
                 3.2 Saran........................................................................................... ................ 10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................    11





BAB I

PENDAHULUAN

      A.    Latar belakang
Secara umum teori dan konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide  yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care".
Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
a. Teori self care
b. Teori self care deficit
c. Teori nursing system

      B.   Tujuan pembuatan makalah
           1.    Untuk mengetahui lebih dalam tentang teori Dorothea E. Orem. 
           2.    Untuk memahami konsep-konsep model kebidanan menurut Teori Dorothea E. Orem. 



       C.    Manfaat pembuatan makalah 
             1.      Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tentang Teori Ernestine Wiedenbach.
        2.    Mahasiswa mampu mengetahui tentang penjelasan konsep yang luas menurut Ernestine Wiedenbach.


  
BAB II

PEMBAHASAN
        A.    Teori Dorothea E. Orem
Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan untuk merawat dirinya sendiri dan berhak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri kecuali jika tidak memungkinkan,orang yang biasa memenuhi kebutuhan self care sendiri di sebut Self Care Agent.sedangkan bagi bayi,anak,orang yang sakit berat atau tidak sadar,keluarga atau orang tua merupakan Dependent Care Agent.
Kebutuhan Self Care dibagi 3 kategori;
  1.      Universal Self Care
Yaitu kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan udara,air,makanan,eliminasi,keseimbangan aktifitas dan istirahat.
  2.      Development Self Care
Yaitu kebutuhan yang timbul menurut tahap perkembangan individu dan lingkungan dimana individu tersebut berada, sehingga kebutuhan ini di hubungkan dengan siklus kehidupan manusia.
  3.      Health Deviation Self Care
Kebutuhan yang ada jika seseorang kesehatannya terganggu yang mengakibatkan perubahan perilaku self care.
           
        B.     Teori Self-care Defisit
Bila individu mampu untuk memenuhi tuntutan self care maka kebutuhan untuk merawat diri sendiri akan terpenuhi, tetapi bila tuntutan lebih besar dari kemampuan maka akan terjadi ketidak seimbangan yang disebut self care defisit.
Tujuan untuk memenuhi kebutuhan self care dapat dicapai dengan :
1.      Menurunkan kebutuhan self care ke tahap dimana pasien dapat memenuhinya.
2.      Meningkatkan kemampuan pasien untuk dapat memenuhi self care.
3.      Mengijinkan keluarga atau orang lain untuk memberikan dependent care bila self care tidak memungkinkan.
4.      Jika hal tersebut tidak dapat dilaksanakan maka bidan yang akan melaksanakannya bantuan yang dapat diberikan adalah berupa: berperan atau melakukan, mengajak, membimbing, mendukung dan menciptakan lingkungan yang menunjang tumbuh kembang.

Untuk dapat memberikan maka bidan harus memperhatikan  aspek penting yaitu:
1.      Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarga sampai kelompok tersebut mampu melaksanakan asuhan sendiri.
2.      Menentukan bantuan yang dibutuhkan pasien.
3.      Memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
4.      Merencanakan bantuan langsung bersama pasien dan keluarga.
5.      Mengintergrasikan asuhan dengan kegiatan sehari hari pasien dan pelayanan kesehatan lainya sehingga untuk memberikan bantuan kepada pasien diperlukan pengetahuan tentang manusia, kebutuhan self care, self care defisit, dan menerapkan 5 teori bantuan.

Proses keperawatan berdasarkan self-care model. Definisi proses keperawatan menurut Orem:
1.         Menentukan mengapa seseorang membutuhkah asuhan keperawatan.
2.         Menentukan sistem bantuan keperawatan.
3.         Merencanakan pelaksanaan bantuan keperawatan yang spesifik.
4.         Memberikan dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan keperawatan.

2     B.    Langkah-langkahProses Kebidanan menurut Orem
           1.  Pengkajian
    Tujuan: menentukan kebutuhan self care individu, mengidentifikasi apakah ada atau tidak ada self care deficit.
Perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga dalam merencanakan strategi yang akan mengurangi/menghilangkandeficit yang ada dengan:
a.  Mengurangi kebutuhan self-care.
b. Meningkatkan keseorangan pasien untuk memenuhi kebutuhan self-care.
c.  Memperbolehkan keluarga satu orang lain memberikan dependent care.
d. Memenuhi langsung kebutuhan self-care.
e.  Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan asuhan keperawatan dengan kegiatan pasien sehari-hari, pelayanan kesehatan yang lain diperlukan/diterima dan pelayanan sosial dan pendidkan yang diperlukan/diterima.

              Tiga kategori kebutuhan self-care dapat dipakai sebagai kerangka pengkajian :
             a.      Universal
               Menggunakan observasi, pengukuran dan wawancara untuk mengidentifikasi pola
           normal kebutuhan pasien sehari-hari, mengidentifikasi dan menganalisa ketidakseorangan
           melakukan self-care.
              b.      Developmental
                Mengidentifikasi perubahan gaya hidup pasien atau siklus kehidupan dan kebutuhan
            akan pengembangan yang timbul dari perubahan tersebut.
              c.      Health Deviation
                Pengaruh sakit atau penyakit terhadap atau observasi perilaku yang dapat mengarah
                  pada penyakit. 

            2.      Perencanaan
     Setelah mengidentifikasi self-care deficit maka data ini dapat dipakai sebagai pemyataan
  masalah dalam rencana keperawatan. Kemudian perawat menentukan sistem keperawatan
  yang diperlukan: totally compensatory, partially compensatory atau educative or supportive
  serta tujuan yang telah ditentukan oleh perawat-pasien, untuk menghilangkan self-care
   deficit.
             3.      Implementasi
                     Merupakan tindakan yang mengandung 5 bantuan yaitu melakukan, memberi
             penyuluhan, membimbing, mendukung dan menciptakan lingkungan yang menunjang tumbuh
             kembang. 
            4.      Evaluasi
                  Evaluasi dilakukan terus menerus dengan membandingkan perilaku yang diharapkan
              dalam tujuan dengan hasil tindakan yang dilakukan.

           C.   Penerapan Teori Orem  dalam Kasus Praktik Kebidanan
   Ibu hamil dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care Orem dipandang sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan.
Klien dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera/kesehatan yang optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Oleh karena itu, seorang bidan menurut teori self-care berperan sebagai pendukung/pendidik bagi klien secara terkontrol untuk tetap mempertahankan kemampuan optimalnya dalam mencapai sejahtera.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal dan eksternal, faktor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinum atau berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera, klien membutuhkan 3 kebutuhan selfcare berdasarkan teori Orem yaitu:
       1.   Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal)
Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh klien selama siklus hidupnya dalam mempertahankan kondisi yang seimbang/homeostasis yang meliputi kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, istirahat, dan interaksi sosial serta menghadapi resiko yang mengancam kehidupan. Pada klien bumil DM, kebutuhan tersebut mengalami perubahan yang dapat diminimalkan dengan melakukan selfcare antara lain melakukan latihan/olahraga, diet yang sesuai (menjaga pola makanan dan jenis makanan yang akan dikonsumsi) dan pemantauan kadar glukosa darah.
       2.      Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan)
Klien  mengalami perubahan fungsi perkembangan yang berkaitan dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan antara lain menimbulkan peningkatan dalam berkemih, rasa haus, selera makan, keletihan, kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina, atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya tinggi). 
      3.     Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan adanya penyimpangan kesehatan seperti adanya sindrom hiperglikemik yang dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi), hipotensi, perubahan sensori, kejang-kejang, takhi kardi, dan hemiparesis. Pada klien terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan yang harus dipenuhi dengan kemampuan yang dimiliki. Klien akan mengalami penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi keharmonisan pasangan (missal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya).
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang dialami oleh klien bumil dengan DM menurut Orem disebut dengan self-care deficit. Menurut Orem peran bidan dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat dirinya sendiri dan mengklasifikasikannya sesuai dengan klasifikasi kemampuan klien yang telah kami sebutkan sebelumnya.
Setelah mengkaji dan mendapatkan informasi yang lengkap barulah bidan mulai bekerja untuk mengembalikan kemampuan self-care klien secara optimal sesuai dengan kondisi aktual klien yang berhubungan dengan Diabetes Mellitus yang diderita oleh klien.




BAB III

PENUTUP

3    A.    Kesimpulan
Dalam Dorothea E. Orem terdapat 3 konsep model asuhan kebidanan yaitu :
a. Teori self care
b. Teori self care deficit
c. Teori nursing system
Langkah-langkah Proses Kebidanan menurut Dorothea E. Orem yaitu :
1.      Pengkajian
2.      Perencanaan
3.      Implementasi
4.      Evaluasi
     
      B.    Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia penulis selalu tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini, agar kami dapat memperbaiki pembuatan makalah kami diwaktu yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, Dwana, 2008. Konsep Kebidanan, Fitramaya, Yogyakarta
Marmi, S.ST., M.Kes, Margiyati, S.SiT., M.Kes, 2014. Konsep Kebidanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar